Dehidrasi atau kekurangan cairan bisa terjadi ketika Anda tidak mendapat cairan sesuai kebutuhan tubuh, atau tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang bisa diminum. Kondisi ini bisa dialami di tengah cuaca ekstrem, seperti yang dirasakan banyak orang di berbagai wilayah Indonesia. Saat cuaca panas, tubuh cenderung berkeringat lebih banyak untuk membantu mendinginkan suhu tubuh. Beraktivitas dalam waktu lama di luar ruangan saat sinar matahari terik tanpa asupan nutrisi yang cukup, juga bisa membuat orang kehilangan elektrolit penting seperti natrium, kalium, magnesium melalui keringat.
Kekurangan cairan secara signifikan dan dalam waktu lama bisa menjadi kondisi yang serius dan memiliki dampak negatif. Mereka bisa mengalami gejala mulai dari penurunan kinerja fisik, pusing, sakit kepala hingga kehilangan kesadaran.
Tanda-Tanda Kekurangan Cairan
Tanda-tanda kekurangan cairan bisa berbeda antara bayi, anak-anak dan orang dewasa. Kenali tanda-tanda kekurangan cairan berikut ini:
Gejala pada bayi atau anak-anak:
- Mulut dan bibir kering
- Frekuensi buang air kecil anak menurun
- Popok tetap kering setelah di atas tiga jam
- Gelisah dan rewel
- Mata dan/atau pipi terlihat cekung
- Tubuh lemah dan lesu
- Merasa haus dan ingin minum
Gejala yang bisa muncul pada orang dewasa:
- Haus berat
- Frekuensi buang air kecil menurun
- Urine berwarna gelap
- Pusing
- Kelelahan dan kelemahan
- Perubahan status mental seperti kebingungan
- Kram otot
- Badan menggigil
- Kehilangan nafsu makan
- Mulut kering
Baca Juga: Seperti apa Warna Urine yang Menunjukkan Dehidrasi?
Cara Mencegah Kekurangan Cairan
Karena kekurangan cairan bisa menyebabkan kondisi yang serius, ada hal-hal yang bisa Anda lakukan bila harus beraktivitas dalam waktu lama di luar ruangan saat cuaca terik dan sangat panas. Tindakan pencegahan tersebut adalah:
Mencukupi kebutuhan cairan tubuh
Minum air dalam jumlah yang cukup sepanjang hari, sekalipun Anda tidak merasa haus. Rekomendasi umum yang disarankan adalah 8 gelas sehari, namun Anda mungkin perlu minum lebih banyak khususnya jika Anda banyak berkeringat dan beraktivitas di luar ruangan ketika cuaca sedang panas.
Memperhatikan warna urine
Bila Anda tidak minum air dalam waktu lama dan saat buang air kecil terlihat bahwa urine berwarna lebih gelap, ada baiknya Anda meminum air untuk mengisi kebutuhan cairan tubuh. Perhatikan pula tanda kekurangan cairan lain yang mungkin Anda alami seperti bibir kering, mulut kering, sakit kepala, atau kelelahan.
Baca Juga: 5 Mitos Dehidrasi Yang Wajib Anda Ketahui
Membatasi aktivitas di bawah sinar matahari langsung
Perhatikan informasi cuaca di lingkungan Anda. Jika Anda harus beraktivitas di tengah cuaca panas atau di bawah sinar matahari langsung, maka Anda perlu minum lebih banyak air untuk menjaga hidrasi. Anda juga bisa membawa payung, memakai topi atau pakaian yang menyerap keringat.
Minum minuman yang membantu mengembalikan elektrolit tubuh
Meminum minuman yang membantu mengembalikan elektrolit tubuh dapat membantu. Selain minuman elektrolit komersial, Anda bisa mengganti elektrolit tubuh dengan minum air kelapa, air dengan perasan lemon, atau jus sayuran.
Menghindari minuman yang mengandung kafein dan alkohol
Alkohol dan kafein bersifat diuretik, yang artinya dapat meningkatkan produksi urine dan mengakibatkan kehilangan cairan tubuh. Oleh karena itu, penting untuk membatasi konsumsi minuman yang mengandung alkohol dan kafein, khususnya di tengah cuaca panas.
Konsumsi buah-buahan dan sayuran
Ada banyak buah-buahan dan sayuran seperti semangka, mentimun, tomat, selada, stroberi, lemon yang selain mengandung serat, vitamin dan mineral penting juga mengandung banyak air. Menambahkan buah-buahan dan sayuran kaya air ke dalam pola makan adalah cara cerdas untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan mencukupi kebutuhan nutrisi.
Apabila Anda memiliki kekhawatiran tentang asupan cairan tubuh atau mengalami gejala dehidrasi, segera konsultasikan atau cari pertolongan medis di rumah sakit. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma